MASIH AMANKAH PRIVASI WHATSAPP SETELAH DI AKUISISI FACEBOOK
Seiring pudarnya layanan Facebook,Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg rela mengeluarkan 19 miliar dollar AS atau sekitar Rp 223 triliun untuk mengakuisisi whatsapp. WhatsApp telah tumbuh menjadi raksasa pesan instan dengan jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 450 juta akun. Setiap harinya, server layanan ini mengirim lebih dari 18 miliar pesan, hampir menyamai volume harian SMS yang sebesar 19,5 miliar . Pengamat aplikasi seluler mengungkapkan data nomor telepon dari whatsapp yang mencapai 450 juta nomor dari seluruh dunia dinilai menjadi penyebab mahalnya aplikasi social messaging tersebut.
"Data itu jumlahnya dua kali lipat penduduk Indonesia lho, dan bisa dipakai untuk apa saja," ungkap pengamat aplikasi seluler Gunarto . Situs Read Write menulis, Facebook kini memiliki akses ke semua data pengguna WhatsApp, seperti nomor telepon, buku alamat, informasi pembayaran, dan sebagainya. Sebelumnya Facebook tidak bisa mengakses informasi tersebut kecuali pengguna menghubungkan buku kontak teleponnya dengan Facebook Messenger, atau memberikan informasi kartu kredit saat berdonasi ke lembaga non-profit.
Facebook memiliki sejarah mempermainkan privasi pengguna dan mengumpulkan informasi yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Tahun lalu Facebook juga menon-aktifkan privacy setting untuk memperluas jangkauan fitur pencariannya, mengubah privacy policy agar bisa menggunakan nama dan profil foto pengguna untuk keperluan iklan, dan menghadapi tuduhan telah memata-matai data dalam private messages agar bisa menampilkan iklan yang lebih sesuai.
Kebocoran data juga menjadi isu besar bagi pengguna Facebook. Pada Juni 2013 lalu, Facebook dilaporkan kecolongan sekitar 6 juta data penggunanya. Selain itu, baru-baru ini juga terungkap fakta bahwa NSA (National Security Agency) ternyata memiliki akses langsung ke sistem Facebook dan perusahaan IT besar lain, seperti Google dan Apple. Agen mata-mata pemerintah seperti NSA bisa mengintip atau mengambil data saat dikirim, terlepas WhatsApp dibeli oleh Facebook atau tidak.
Sebenarnya Agen intelijen di seluruh dunia bisa saja mem-bypass kabel optik tanpa meminta persetujuan dari pengguna Internet terlebih dahulu, tak peduli peranti Internet apa yang dipakai.
Setelah pengumuman akuisisi tersebut, menurut Los Angeles Times, banyak pengguna WhatsApp yang mengancam bakal menghapus akun WhatsApp-nya. Beberapa pengguna mempertanyakan masalah campur tangan Facebook dalam hal privasi. Pengguna juga mengancam akan beralih ke layanan mobile messaging lain, seperti Viber, WeChat, Line, KakaoTalk, dan lain sebagainya, karena dinilai lebih independen. Mereka juga tidak mau jika diharuskan memiliki akun Facebook untuk bisa menggunakan layanan WhatsApp.
Zuckerberg sendiri sudah banyak diketahui sebagai anak keturunan dari pasangan keluarga Yahudi-Amerika, Edward dan Karen Zuckerberg. Saat kuliah di Di Harvard, bergabung dengan Alpha Epsilon Pi, sebuah organisasi persaudaraan Yahudi. Masih belum jelas akuisisi tersebut apakah ada hubungannya dengan New World Order yang menjadi tujuan Illuminati yang di motori oleh Yahudi??...
Di adaptasi dari viva news, merdeka, kompas oleh Ngatemin Rosok
+ komentar + 3 komentar
yang dikhawatirkan para pengguna adalah jangan-jangan nanti nomernya akan disalahgunakan oleh FB untuk kepentingan tertentu
@Beranda Kata
Yah begitulah.... sangat beresiko jika kita terlalu terbuka di media on-line seperti jejaring sosial. Banyak orang yang membenci facebook akan tetapi mereka enggan untuk meninggalkannya
whatsapp makin sring dipaai.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Posting Komentar